Tuesday, March 20, 2012

Fenomena Tomcat

Beberapa hari ini di Indonesia sedang marak membicarakan tentang kumbang kecil yang lebih familiar disebut dengan “Tomcat” yang dapat menyebabkan kulit melepuh dan gatal-gatal atau istilah medisnya adalah “Dermatitis”
Sebenarnya serangga apakah “Tomcat” ini??
Tomcat pada dasarnya adalah nama sebuah pestisida, namun akhir2 ini kumbang yang muncul di daerah pemukiman Kenjeran dan Wonorejo, Surabaya lebih familiar disebut dengan “Tomcat”. Tomcat merupakan kumbang dengan Genus Paederus dan setidaknya terdapat 12 spesies.

Paederus sp. merupakan salah satu predator polifag yang memangsa antara lain wereng batang coklat, wereng punggung putih, dan wereng hijau. Kumbang ini termasuk ke dalam ordo Coleoptera, super famili Staphylinoidea, famili Staphylinidae dan genus Paederus (Kalshoven 1981).
Kumbang Paederus sp.
 Kumbang Paederus sp. dewasa berukuran panjang berkisar antara 6,0-8,0 mm. Tubuhnya berwarna hitam atau biru kecoklatan dan merah kecoklatan. Predator ini banyak ditemukan pada pertanaman padi terutama pada pertanaman padi yang sudah tua. Disamping itu, juga ditemukan pada pertanaman palawija seperti pertanaman kedelai, kacang-kacangan ataupun jagung. Kumbang dewasa dapat ditemukan pada seluruh bagian tanaman, di dalam tanah dan di bawah kulit-kulit pohon. Siklus hidupnnya berkisar antara 90-100 hari. Lama hidup imago berkisar antara 30-60 hari. Kumbang ini lebih aktif memangsa pada malam hari dari pada siang hari. Serangga fitofag yang sudah diketahui sebagai mangsa Paederus sp. adalah larva H. armigera, telur E. zinckenella, dan wereng batang coklat serta larva S. litura (Taulu, 2001). Selain itu, Paederus sp. juga dapat tumbuh dan berkembang biak dengan mangsa Collembola dan A. glycines (Suastika 2005).

Bagaimana peranan serangga ini di alam??
Seperti yang telah disebutkan di atas, serangga ini merupakan predator beberapa hama penting seperti S. litura, Wereng Batang Coklat (WBC) dll. Namun ada beberapa pakar menyebutkan bahwa serangga ini tidak cocok untuk di jadikan pengendali hayati karena sifatnya sangat polifag, namun pada WBC serangga ini terbukti efektif dalam mengedalikan populasi WBC di alam.

Bagaimana serangga ini mampu menyebabkan Dermatitis??
Susunan kimia Paederin
Kumbang Paederus mampu menghasilkan senyawa toksin yang disebut dengan paederin. Paederin ini dihasilkan dengan adanya simbosis kumbang Paederus dengan bakteri yang bekerja pada hemolimph kumbang. Senyawa toksin ini akan dikeluarkan jika keberadaan kumbang ini terancam. 
Dermatitis akibat toksin dari Paederus sp.
Ketika senyawa ini kontak dengan kulit manusia, maka dapat menyebabkan dermatitis. Sebagai akibatnya daerah yang terkenan toksin ini akan menjadi merah, bengkak, dan gatal, menyebabkan kulit mengelupas ketika tergores.  

Sunday, March 11, 2012

G.A.L.A.U

Kata "GALAU", mungkin akhir-akhir ini sering banget kita dengar. Sedikit-sedikit galau, ada pikiran sedikit langsung bilang "GALAU". Namun teman-teman tau gak sich arti kata galau sendiri???
Hayo sapa yang tau???

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Galau adalah sibuk beramai-ramai; ramai sekali; kacau tidak keruan (pikiran);
ke-galau-an
 adalah (keadaan hal) galau.

Nah, dari definisi KBBI tersebut, kata galau menyangkut keadaan pikiran bukan perasaan seperti yang selama ini sering dipersepsikan para pengguna kata ini. Dan kata ini seolah-olah dilakukan beramai-ramai bukan perorangan. Selama ini, banyak orang menggunakan kata galau untuk menggambarkan kesendirian seseorang.

Gimana teman-teman?? Akankah kita sekarang akan menggunakan kata "GALAU" dengan tepat, atau kita tetap menganggap kata itu adalah suatu ekspresi kita dalam mengungkapkan kebingungan kita, kebimbangan kita, atau bahkan menggunakan kata "GALAU" untuk mengekspresikan kegundah-gulanaan perasaan kita???

Yah itu terserah teman-teman saja.....
Oke-oke.....
See U next time Blogger...